Tanjab Timur,- Siswa SMPN 22 Tanjung Jabung Timur Jambi kini memiliki bekal kecakapan hidup dari keterampilan pertanian hidroponik.

Melalui kegiatan praktik pelajaran prakarya, siswa kelas IX dibekali ilmu bercocok tanam sayuran melalui hidroponik. Tidak hanya teori, namun juga praktik membudidayakan, pengemasan hingga memasarkan tanaman hidroponik.

Sistem pertanian hidroponik terbukti lebih produktif ketimbang menanam di media tanah. Dengan hidroponik, masa panen sayuran, seperti selada, sawi, dan bayam, hanya membutuhkan waktu 28 s/d 30 hari tanam. Penanaman secara konvensional baru bisa dipanen setelah  kurang lebih 40 hari.

Sayuran hidroponik ini memiliki kelebihan dibandingkan sayuran yang ditanam secara konvensional, yakni tanpa tanah, higenis dan bisa dikonsumsi langsung karena perawatannya tidak menggunakan pestisida.

Sayuran produksi SMPN 22 Tanjung Jabung Timur tersebut dipasarkan ke sejumlah masyarakat yang tinggal di sekitar sekolah.

Kepala Sekolah SMPN 22 Tanjung Jabung Timur Antrans Girindra wardana, M.Pd mengatakan akan terus meningkatkan produksi tanaman hidroponik.

“Selain untuk mengajarkan siswa kecakapan hidup juga dapat menambah pengalaman berwirausaha sesuai dengan amanat pelajaran prakarya,” tergasnya.

Editor : Taufik Rahmawan & Ahmad Syaiful Bahri